Sabtu, 23 Juni 2012

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SKRIPSI


Skripsi disusun menjadi 3 (tiga) bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian
akhir
A. B A G I A N A W A L
Bagian awal memuat : halaman judul, halaman persetujuan, dosen
pembimbing, halaman pengesahan ujian skripsi, halaman motto dan persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi, abstrak, halaman daftar tabel, dan
gambar
1. Halaman Judul
Halaman judul memuat : judul skripsi, jenis laporan, maksud laporan,
lambang Institusi Perguruan Tinggi, nama penulis dan nomor mahasiswa,
nama jurusan, nama progrsm studi, nama peruruan tinggi dan tahun pengajuan
a. Judul Skripsi
Judul hendaknya dibuat singkat dan jelas, menggambarkan konsep dari
penelitian dan menggambarkan adanya hubungan antar variabel. Diketik
dengan menggunakan huruf kapital ( besar) , tidak boleh disingkat dan
format ketikan dalam bentuk piramida terbalik ( V )
b. Jenis Laporan
Jenis laporan adalah skripsi.
c. Maksud Laporan
Maksud laporan skripsi dicantumkan tulisan : Diajukan Guna Memenuhi
Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Isntitusi Perguruan
Tinggi
d. Lambang Institusi Perguruan Tinggi
e. Nama Penulis dan Nomor Mahasiswa
Nama penulis harus ditulis lengkap, tidak boleh disingkat, dibawah
dicantumkan nomor induk mahasiswa penulis
f. Nama Jurusan
g. Nama Program Studi

h. Nama perguruan tinggi ditulis sebagai berikut :
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA MEDIKA
JAKARTA
i. Tahun Pengajuan
Tahun pengajuan adalah tahun pada saat skripsi dipertahankan didepan
dewan penguji dan dinyatakan lulus.
2. Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing
Halaman ini memuat : judul penelitian dan tanda tangan dosen pembimbing
skripsi, tanggal persetujuan
3. Halaman Pengesahan Ujian Skripsi
Halaman ini memuat judul penelitian, tanda tangan para penguji dan tanggal
pengesahan
4. Halaman Motto dan Persembahan (kalau ada)
Motto merupakan semboyan berupa kalimat pendek yang menampilkan
pandangan hidup penulis dan persembahan berisi kepada siapa skripsi itu
dipersembahkan
5. Halaman Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan uraian refleksi peneliti terhadap keseluruhan proses
penelitian yang dilalui, manfaat skripsi, dan apresiasi (ucapan terima kasih)
kepada pihak-pehak yang mempunyai kontribusi dalam penyelesaian skripsi
6. Halaman Daftar Isi
Daftar isi merupakan daftar yang menunjukkan isi bagian-bagian dalam
skripsi maupun sub-sub bagiannya beserta nomor halamannya
7. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris serta berisi informasi tentang tujuan penelitian, cara penelitian
dan hasil penelitian. Abstrak ditulis dalam 200-250 kata. Agar penulisan
abstrak mencakup seluruh informasi tersebut, maka digunakan format struktur
dengan sub-sub judul sebagai berikut :
a. Latar belakang
b. Metode
c. Hasil
d. Kesimpulan

Jumlah kata kunci dibatasi 5-10 kata atau frase. Kata kunci adalah kata yang
nantinya akan dipergunakan oleh peneliti lain untuk menelusuri referensi (dan
menemukan hasil penelitian ). Kata kunci dapat terdiri dari topik penelitian,
metode yang digunakan dan setting penelitian.
8. Halaman Daftar Tabel
Daftar ini tidak harus selalu ada, tergantung dari banyaknya grafik atau tabel.
Daftar tabel dibuat secara berurutan sesuai dengan judul table untuk seluruh
skripsi dan disertai nomor halamannya.
9. Halaman Gambar
Daftar gambar berisi grafik, gambar, foto yang terdapat dalam skripsi dibuat
sesuai dengan urutan dan disertai halaman.
B. B A G I A N I N T I
Bagian inti skripsi dibedakan menjadi 2 ( dua ) yaitu :
1. Bagian Inti Skripsi Hasil Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan usaha untuk mengungkap gejala secara
menyeluruh dan sesuai dengan konteks, melalui pengumpulan data dari latar
alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian
kualitatif bersifat deskriptif, dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induskripsif, dengan menonjolkan proses dan makna dari sudut
pandang subyek. Laporan harus merupakan hasil kupasan yang mendalam,
serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat
berupa pembatasan masalah, obyek evaluasi atau pilihan kebijakan.
Penelitian kualitatif menekankan analisisnya pada proses penyimpulan
deduktif dan induktif serta pada analisis terhaap dinamika hubungan antar
fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Penelitian
kualitatif dapat menggunakan data dukungan data kuantitatif, tetapi
penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab
pertanyaan penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif.
Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sampel kecil. Yang

dihasilkan dari penelitian kualitatif ini bukan generalisasi melainkan
pendalaman secara mendalam terhadap suatu masalah atau fenomena
Format penulisan skripsi bagian inti untuk penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Batasan Masalah
G. Keaslian Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Instrumen Penelitian
H. Teknik Pengolahan Data
I. Metode Analisis Data
J. Keterbatasan Penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

2. Bagian Inti Skripsi Hasil Penelitian Kuantitatif
Hal-hal yang disajikan dalam laporan penelitian kuantitatif pada
umumnya bersifat kompleks, mulai dari isi kajian terhadap berbagai teori yang
bersifat substantive dan mendasar sampai pada hal- hal yang bersifat
operasional teknis. Karena kompleksnya materi yang disajikan, maka laporan
penelitian kuantitatif perlu diatur sedemikian rupa sehingga pembaca laporan
dapat dengan mudah menemukan setiap bagian yang dicarinya dan dapat
memahaminya secara tepat.
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi terutama
ditujukan untuk kepentingan masyarakat akademik. Laporan untuk
masyarakat akademis cenderung bersifat teknis, berisi apa yang diteliti secara
lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang
diperoleh dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan
objeskripsif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan perguruan
tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademik.
Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data
numerical yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya penelitian ini
dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan
menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan
penolakan hipotesis nihil. Dari penelitian kuantitatif ini akan diperoleh
signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel
yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian
sampel besar.
Isi skripsi untuk penelitian kuantitatif dapat disajikan dalam bentuk
format sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Batasan Masalah
G. Keaslian Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Instrumen Penelitian
H. Teknik Pengolahan Data
I. Metode Analisis Data
J. Keterbatasan Penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang memuat: gambaran tema permasalahan di lokasi
penelitian yang akan dibahas dan berkaitan dengan penelitian yang akan
dijalankan, diuraikan dari masalah yang luas ke arah masalah yang khusus.
Oleh karena itu diperlukan data studi awal di lokasi tempat penelitian.

Ada 4 kriteria latar belakang yang baik:
1) Adanya “seriousness of problem”,
2) Adanya “sense of urgency”( masalah yang harus segera ditangani)
3) Adanya “political will” (kebijaksanaan dari organisasi atau politis
4) Adanya “manage – ability” ( direkomendasikan oleh fihak manajemen ).
Latar belakang ini juga harus mampu menjawab pertanyaan “mengapa
memilih topik tersebut “
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan
jelas, serta menggambarkan hubungan arah hubungan antar dua variable atau
lebih. Misalnya adakah, apakah, bagaimanakah, dan lainnya
C. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup yang dilakukan dalam
penelitian dimana pembatasan tersebut meliputi : tema / topik, area atau
wilayah yang diteliti, sumber informasi, lokasi penelitian serta waktu
penelitian
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian meliputi :
a. Tujuan umum
Meliputi tujuan yang akan dicapai secara menyeluruh yang dapat
menjawab tema / judul penelitian
b. Tujuan khusus
Meliputi jabaran atau rincian dari tujuan umum secara operasional sesuai
dengan perumusan dan pembatasan masalah. Tujuan khusus akan
menggarmbarkan hasil dan pembahasan yang akan diperoleh dari
penelitian ini.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi: 1) manfaat bagi pengguna (user), 2)
pengembangan keilmuan dan 3) bagi peneliti, sehingga scara khusus hasil
penelitian memberikan masukan bagi si peneliti, masyarakat, instansi terkait
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta diharapkan dapat
dijadikan pertimbangan sebuah kebijakan
F. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk
menelusuri dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang relevan dengan
topik penelitian yang dilakukannya.Setiap penelitian dilakukan dalam konteks
lingkungan yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, sekalipun
penelitian tersebut merupakan replikasi penelitian sebelumnya. Pernyataan
tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi penelitian sebelumnya yang
sangat relevan dan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukannya.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat meliputi : kerangka teori,
penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus atau generalisasi
teori pada populasi yamg lebih luas, kerangka konsep, rancangan penelitian,
instrument penelitian, dan teknik analisis atau pemodelan data

BAB TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk
mengidentifikasi makalah dan buku yang bermanfaat dan ada hubungannya
dengan penelitian yang dilakukan serta merujuk pada semua hasil penelitian
terdahulu pada bidang tersebut. Tinjauan pustaka disusun berdasarkan tujuan
penelitian, pertanyaan penelitian dan masalah yang akan dipecahkan. Sumber
yang dipakai dalam tinjauan pustaka harus disebutkan dengan mencantumkan
nama penulis dan tahun terbit
A. Landasan Teori
Landasan teori menguraikan kerangka teori yang merujuk pada referensi
berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya
akan mendasari hasil dan pembahasan secara detail, dapat berupa definisidefinisi
atau model matematis yang langsung berkaitan dengan tema atau
masalah yang diteliti. Teori-teori yang dirujuk harus mengacu pada variabelvariabel
yang diteliti. Dimulai dari penjelasan tema, variabel independen dan
variabel dependennya atau faktor-faktor yang diteliti serta dijelaskan teoriteori
tersebut untuk mendukung hipotesis yang akan diajukan. Landasan teori
disusun dengan format segitiga terbalik dan hendaknya berasal dari referensi
terkini dan terbaru, berasal dari sumber buku-buku terbaru, teks book, jurnal

ilmiah terkini, jurnal penelitian terkini yang dikarang oleh penulis atau
pengarang terkenal.
B. Kerangka Teori
Kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu dimana penelitian
kita terlibat di dalamnya dan memberikan panduan pada saat peneliti membaca
pustaka.Kerangka teori tidak dapat dikembangkan kalau peneliti belum
mempelajari pustaka dan sebaliknya kalau peneliti belum mempunyai
kerangka teori maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka dengan
efektif. Kerangka teori dalam skripsi disajikan dalam bentuk bagan atau skema
yang menggambarkan keterkaitan antar variabel langsung dan tidak langsung
dengan variabel yang akan diteliti. Kerangka teori harus merujuk dari salah
satu berbagai teori yang ada dalam landasan teori. Dicantumkan nama
pengarang dan tahun penerbitan bukunya.
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan operasionalisasi keterkaitan
antar variabel-variabel yang berasal dari kerangka teori dan biasanya
berkonsentrasi pada satu bagian dari kerangka teori. Kerangka konsep
menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori untuk
dijadikan dasar masalah penelitiannya. Jadi kerangka konsep timbul dari
kerangka teori dan berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik.
Kerangka konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan atau skema
yang berisi rangkaian konsep, definisi dan proposisi yang saling berhubungan
yang menyajikan pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan
mencirikan hubungan antara variable-variabel dengan tujuan untuk
menjelaskan dan memprediksikan fenomena tersebut. Oleh karena itu,
kerangka teori harus jelas, variabel independen dan variabel dependennya
serta arah hubungannya/pengaruhnya. Kerangka konsep penelitian juga dapat
merupakan gambaran hubungan antar variabel hasil sintesa dari pemikiran
peneliti, dengan mengadaptasi dan atau memodifikasi (menyesuaikan dengan
tujuan penelitian) dari kerangka teori yang ada.

D. Hipotesis
Hipotesis memuat : pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan
teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang dihadapi. Hipotesis tidak selalu harus ada tergantung pada jenis
dan tujuan penelitian. Oleh karena itu hipotesis harus diuji kebenarannya dan
pengujiaannya harus mendasarkan pada kaidah-kaidah keilmuan (scientific
methods) yang dapat dipertanggungjawabkan
Ciri-ciri hipotesis yaitu :
a. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement) bukan kalimat tanya
b. Hipotesis hendaknya berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diteliti
c. Hipotesis harus dapat diuji yaitu terdiri dari variable yang dapat diukur dan
dapat dibanding-bandingkan sehingga diperoleh hasil yang obyektif
d. Hipotesis hendaknya sederhana dan terbatas ( tidak menimbulkan
perbedaan pengertian dan tidak terlalu luas sifatnya )
BAB METODE PENELITIAN
Metode penelitian memuat : jenis penelitian, populasi dan sample
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, variable, definisi operasional, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengolahan data, metode analisis
data dan keterbatasan penelitian.
1. Jenis Penelitian
Berisi langkah-langkah yang akan diambil untuk membuktikan kebenaran
hipotesis
2. Populasi dan Sample
Berisi cara pengambilan sample, besar sample, cara pengumpulan sample,
teknik penarikan simple.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau wilayah generalisasi yang
terdiri dari subyek maupun obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Populasi bukan hanya orang, tetapi semua benda yang memiliki sifat atau cirri
yang bisa diteliti

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Berisi mengenai tempat / lokasi penelitian beserta waktu yang dipergunakan
melakukan penelitian
4. Variabel
Berisi keterangan tentang variable atau factor yang diamati atau diteliti dalam
suatu penelitian
Macam variable antara lain :
a. Variabel bebas dan terikat
Variabel bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variable dependen
( variable terikat ). Sedangkan variable terikat merupakan variable yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas.
Antara variable bebas dan variable terikat masing-masing tidak berdiri
sendiri, melainkan selalu berpasangan.
b. Variable pengganggu dan pengendaliannya
Berisi keterangan mengenai variable pengganggu (faktor penyebab
masalah yang tidak menjadi variabel bebas) serta cara pengendaliannya.
Cara pengendalian dijelaskan sehingga populasi dan sample nanti akan
mejadi jelas.
5. Definisi Operasional
Menjelaskan bagaimana suatu variable akan diukur serta alat ukur apa yang
digunakan untuk mengukurnya. Definisi ini mempunyai implikasi praktis
dalam proses pengumpulan data. Definisi operasional mendiskripsikan
variable sehingga bersifat spesifik (tidak berintegrasi ganda), terukur,
menunjukkan sifat atau macam variable sesuai dengan tingkat pengukurannya
dan menunjukkan kedudukan variable dalam kerangka teoritis
http://www.skripsistikes.wordpress.com
6. Teknik Pengumpulan Data
Berisi cara pengumpulan data yang dapat berupa data primer maupun data
sekunder. Berdasarkan caranya pengumpulan data dapat berupa observasi,
wawancara langsung, angket, pengukuran / pemeriksanaan
7. Instrumen Penelitian
Pada sub bab ini disajikan deskripsi alat ukur yang akan digunakan untuk
mengukur variabel penelitian. Alat ukur penelitian dapat berupa alat ukur
standar seperti timbangan, termometer, pengukur volume dan sebagainya.
Alat ukur apat juga berupa indeks seperti indeks massa tubuh, indeks
disabilitas dan sebagainya. Dapat juga digunakan alat ukur berupa kuesioner
Alat ukur berupa kuesioner lazimnya tidak standar, dalam arti tidak dibakukan
untuk bisa digunakan dimanapun. Dalam banyak penelitian, penelitia sering
terpaksa harus menyusun sendiri kuesioner tersebut. Jika peneliti
mengembangkan sendiri alat ukur kuesioner yang akan digunakan tersebut,
maka peneliti harus bisa mengkaji apakah alat ukur itu baik. Alat ukur tersebut
dikatakan baik jikamemiliki 2 (dua) atribut yaitu valid dan reliabel
(terpercaya). Untuk itu peneliti harus melakukan kajian untuk mengukur dan
meningkatkan validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut dengan melakukan
uju coba. Harus dijelaskan bagaimana uji coba itu dilaksanakan, kapan,
dengan metode apa, siapa subyek yang dikenai uji coba, analisis datanya, dan
bagaimana hasilnya
8. Teknik Pengolahan Data
Berisi cara pengolahan data yang akan dilakukan peneliti sehingga data hasil
penelitian dapat menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil
kesimpulan penelitian
9. Metode Analisis Data
Metode analisa data menjelaskan bagaimana seorang peneliti mengubah data
hasil penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil
kesimpulan penelitian. Kegiatan analisa data ini meliputi : persiapan, tabulasi
dan aplikasi data. Pada tahap analisa data inidapat menggunakan uji statistik
njika memang data dalam penelitian tersebut harus diuji dengan uji statistic
http://www.skripsistikes.wordpress.com
10. Keterbatasan Penelitian
Dalam setiap penelitian pasti mempunyai kelemahan-kelemahan dimana
kelemahan tersebut ditulis dalam keterbatasan. Dalam bab ini disajikan
keterbatasan peneliti secara teknis yang mungkin mempunyai dampak secara
metodologis maupun substantif, seperti : keterbatasan pengambilan sampel,
keterbatasan jumlah sampel, keterbatasan instrumen penelitian, keterbatasan
waktu dan sebagainya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak
dipecahkan menjadi sub judul tersendiri
1. Hasil Penelitian
Secara umum, hasil penelitian berisi tentang penemuan-penemuan
penelitian, penjelasan serta interpretasi (penafsiran) dari data dan hubungan
yang diperoleh, pembuatan generalisasi dari penemuan
Hasil suatu penelitian dapat disajikan melalui tiga jenis penyajian
yakni : penyajian tekstual, penyajian tabulair dan penyajian grafik. Pada
umumnya peneliti menyajikan hasil dengan kombinasi keduanya yakni
tekstual dan tabulair, dan / atau tekstual dan grafik. Maksudnya, data disajikan
melalui teks secara naratif, kemudian informasi yang sama juga disajikan lagi
dengan menggunakan table atau grafik. Dalam penyajian tekstual, peneliti
diwajibkan untuk mendiskripsikan data sejelas dan serinci mungkin, meskipun
tidak semua hal. Yang harus disajikan secara naratif adalah hal-hal yang
menonjol dari data tersebut, misalnya persentase ( frekuensi ) terbesar,
persentase ( frekuensi ) terkecil, rerata terbesar, rerata terkecil, atau perbedaan
( selisih ) terbesar, perbedaan terkecil dan perbedaan atau hubungan yang
bermakna. Informasi lain yang lebih detail bisa diperoleh oleh pembaca dari
table atau grafik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat table adalah :
a. Data yang disajikan dalam tabel adalah data yang sudah diolah (sudah
dikelompokkan dalam kategori-kategori, interval-interval atau sudah
dihitung ukuran-ukuran deskriptifnya) bukan data kasar. Data kasar
dirangkum dalam sebuah tabel besar yang diletakkan di dalam lampiran
b. Kategori dalam tabel dapat menggunakan kolom saja atau baris saja, atau
kombinasi dari keduanya yang disebut tabel silang (cross tabulation )
c. Tabel harus sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca, artinya dalam
satu tabel jangan dimasukkan terlalu banyak informasi (maksimal dua
variable ) . Bila informasi banyak, masukkan dalam beberapa tabel
d. Penyajian tabel harus independen sehingga untuk bisa memahami isi tabel
pembaca tidak perlu harus membaca teksnya terlebih dahulu. Sebuah tabel
harus berisi penjelasan yang lengkap, yang berkaitan dengan judul, kode /
simbol yang digunakan, label pada kolom dan baris, dan sumber data
e. Judul tabel harus seringkas mungkin dan menjelaskan 3 ( tiga ) hal yakni :
apa, dimana dan kapan. Judul tabel ditulis diatas tabel , ditengah, dengan
format kerucut terbalik. Bila dalam skripsi dibuat lebih dari satu tabel ,
maka tabel harus diberi nomor menggunakan huruf arab ( bukan angka
romawi )
f. Keterangan-keterangan yang berkaitan dengan isi tabel ditulis di bagian
bawah kiri tabel
g. Bila tabel menyajikan data sekunder, harus disebutkan sumber data
tersebut. Maksudnya untuk menghargai hak kekayaan intelektual dari
peneliti atau institusai pemilik data tersebut Bila yang disajikan data
primer ( dikumpulkan sendiri oleh penulis ) maka tidak perlu disebutkan
sumber datanya.
h. Sebuah tabel tidak boleh dipotong (disajikan dalam halaman yang
berbeda)
Beberapa penulis lebih memilih menyajikan grafik daripada tabel,
meskipun sebenarnya pembuatan tabel lebih mudah daripada pembuatan
grafik. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan grafik adalah ;
a. Grafik harus dibuat sederhana tapi jelas, menyajikan tidak lebih dari 2 (dua ) variable saja. Bila variable yang hendak disajikan banyak,
penyajiannya dalam beberapa grafik
b. Grafik harus independen, seperti halnya dalam tabel
c. Judul grafik harus ringkas dan jelas. Penulisan judul grafik ditulis di
bawah grafik, ditengah, dengan format kerucut terbalik. Bila dibuat lebih
dari satu grafik, penomoran dengan angka arab
2. Pembahasan
Esensi dari pembahasan adalah menjelaskan mengapa hasil penelitian
yang dilakukan seperti itu. Penjelasan harus dibuat bukan hanya jika hasil
penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, bahkan jika sesuaipun harus dibuat
penjelesannya. Uraian tersebut memuat penjelasan secara teoritik, baik secara
kualitatif, kuantitatif maupun secara statistic, tentang mekanisme mengapa
hasilnya seperti itu dan menjelaskan posisi hasil penelitian ini dengan hasil
penelitian terdahulu, sama atau berbeda.
Penjelasan dapat dilakukan dengan focus pada aspek teoritis dan aspek
metodologis. Pada aspek teoritis, perlu dijelaskan dan dibandingkan atara
premis-premis yang sudah digunakan untuk membangun hipotesis dengan
kenyataan empiris di lapangan. Bila teori yang ada belum mampu
menjelaskan fenomena tersebut, dapat
digunakan logika, baik deduktif maupun induktif. Pada aspek
metodologis perlu disadari bahwa tidak ada sebuah penelitian yang sempurna,
yang sedikit banyak akan mempengaruhi hasil penelitian. Dalam kaitannya
dengan hal ini, peneliti perlu mengkaji kemungkinan hasil penelitian tersebut
dipengaruhi oleh kontribusi langkah-langkah metodologis yang sudah
dilakukan, misalnya apakah cara penetapan variable benar, cara analisi
datanya tepat dan sebagainya.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari
hasil penelitian dan pembahasan untuk mendiskripsikan kebenaran hipotesa.
Kesimpulan ini menghubungkan ilmu pengetahuan, praktik serta manfaat
untuk penelitian yang akan datang
B. Saran
Saran diberikan untuk pengembangan baik bagi sisi keilmuan, instansi,
peneliti untuk kelanjutan penelitian. Berhubungan dengan informasi baru,
penulis dapat memperkirakan kecenderungan tentang gejala yang ditemukan
dalam penelitian ini dengan mengajukan harapan agar dilakukan penelitian
lebih lanjut.
C. B A G I A N A K H I R
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran
1. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka merupakan keterangan tentang bacaan yang dijadikan sebagai
bahan rujukan dari penulisan skripsi. Dalam daftar pustaka dapat dimasukkan
tentang pustaka dari buku teks, jurnal, artikel, internet atau kumpulan
karangan lain.
2. Lampiran
Lampiran memuat : keterangan atau informasi yang diperlukan pada
pelaksanaan penelitian seperti : peta, surat penelitian, kuesioner, atau data lain
yang sifatnya melengkapi usulan penelitian

Gejala Komputer Yang Terinfeksi Virus & Cara Mengatasi/Membersihkan Virus Komputer Kita



gejala gejala komputer yang terinfeksi virus
1. Komputernya lelet banget jalannya seperti zombie.
2. Tiba-tiba diam tanpa aba aba dan tidak ada respon.
3. Blue screen atau crash dan kemudian restart.
4. CDROM, Harddisk, Floopy dan USB drive tidak bisa diakses
5. Tampilan user interface berubah
6. Alat input seperti keyboard atau mouse tidak bisa di kontrol
Jadi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah virus jika terlanjut terinfeksi ?
1. Keluar dari aplikasi yang sedang berjalan dan segera matiin komputernya.
2. Cabut harddisk yang telah terinfeksi, lakukan prosedur backup data yang penting terdahulu.
3. Pindahkan posisi jumper harddisk menjadi slave, kemudian pasang di komputer lainya yang telah terinstall anvirus yang up-to-date.
4. Scan harddisk yang terinfeksi virus
5. Harddisk yang telah di bersihkan dari virus, di test apakah telah berfungsi dengan benar
6. Jika Step 5 gagal, disarankan menformat dan menginstall kembali sistem operasinya karena itu cara yang paling aman dari penghapusan virus secara permanen.
Cara Membersihkan Komputer Dari Virus
Virus computer memang menjengkelkan dan senantiasa menghantui bagi para pengguna Perangkat lunak Windows. Tapi anda jangan terlalu kawatir bila Komputer anda terkena virus, anggap saja sebagai latihan dan pembelajaran. Seperti Rinso gak ada noda gak belajar he…he….
Berikut ini ada beberapa tips dan langkah alternatif untuk membersihkan si kutu virus yang telah menyerang Program Windows anda. Sebelumnya download software atau persiapkan Anti virus dan Tool yang akan digunakan untuk pembersihan Virus dari komputer anda sebagai berikut :
Langkah Membersihkan Komputer dari Virus :
1. Jalankan Program Hijack This.
Program ini kita gunakan untuk mematikan aktifitas virus yang bersarang pada program windows komputer kita.

•    Pada main menu Program Hijack This klik menu do a system scan and save a log file atau klik menu do a system scan only. Tunggu beberapa saat sampai Program Hijack This mendeteksi aktifitas program yang sedang berjalan pada komputer kita. Kemudian anda periksa log atau daftar yang sedang berjalan pada daftar tersebut.
•    Tandai program yang mencurigakan yang dijalankan oleh virus. Salah satu ciri aktivitas yang mencurigakan adalah aktifitas program asing dimana program tersebut tidak ada atau tidak terinstal pada komputer anda.
•    Kemudian Klik fix checked untuk mematikan program yang dijalankan oleh virus tersebut. dan Close program hijack This.
•   

2. Jalankan Program Anti Virus PCMAV atau PC Media.
Salah satu alasan kenapa menggunakan PCMAV karena program anti virus buatan Indonsia Indonesia ini bisa berjalan tanpa harus melakukan instalasi Anti Virus seperti kebanyakan anti virus lainnya. Jadi Program anti virus ini bisa berjalan meski windows kita sudah terinfeksi oleh virus.
Jalankan file PCMAV-CLN pada software PCMAV ini dan Lakukan scanning atau pembersihan virus pada file yang tersimpan pada hardisk anda. Setelah terdeteksi tandai file virus yang terdeteksi dan klik menu cure Files. Setelah selesai close program PCMAV tersebut.
3. Instal Program anti Virus AVAST.
Bila pada komputer anda sudah terinstal program anti virus, silahkan remove atau uninstal program anti virus yang sudah anda gunakan sebelumnya, ingat tanpa harus restart atau jangan melakukan restart setelah uninstal Software anti virus tersebut. Kemudian Instal program anti virus avast. Dan pada waktu instalasi anti Virus Avast, pilih Schedule Boot Time Scan.
Setelah selesai restart komputer anda. Anti Virus ini akan bekerja dan melakukan scanning pada waktu setelah restart. Setelah selesai scanning mudah mudahan Program Windows anda sudah sembuh dari infeksi Virus.
Langkah-langkah menghilangkan virus komputer
Beberapa tahun belakangan banyak bermunculan virus-virus yang mulai merepotkan masyarakat pengguna komputer. Kalau dahulu pengguna internet saja yang dipusingkan oleh virus karena penyebarannya yang masih terbatas melalui email dan jaringan. Seiring perkembangan teknologi maka perangkat mobile teknologi informasi juga berkembang. Saat ini hampir tiap pengguna komputer pasti memiliki flash disk yang merupakan media penyimpanan data yang sangat portable dan mudah digunakan karena sifatnya seperti disket namun dengan kapasitas besar dan tidak mudah rusak. Namun kepopuleran flash disk di pengguna komputer memancing para pembuat virus untuk membuat virus yang menyebar melalui media penyimpanan ini. Hal ini membuat para pengguna yang kurang paham komputer terkadang tertipu karena menjalankan virus yang disangkanya adalah file lain seperti file dokumen Microsoft Word, Folder, atau bentuk file lainnya. Padahal yang sedang dibuka adalah program virus yang memiliki icon sama dengan file-file tersebut.
Tidak perlu membahas terlalu panjang sejarah kemunculan virus ini, namun buat pengguna yang sudah terkena virus maka sebenarnya langkah pembasmian virus-virus tersebut hampir sama. Biasanya masyarakat umum yang tidak memiliki akses internet di komputernya akan lebih mudah terkena virus karena antivirus yang tidak up to date sehingga antivirus miliknya tidak mengenali virus-virus baru. Ada beberapa cara menghilangkan virus dari komputer anda bila sudah terlanjur terinfeksi virus ini. Teknik-teknik berikut dibahas pada sistem operasi Windows XP karena OS inilah yang paling umum terinfeksi dan paling banyak digunakan. Berikut adalah teknik teknik tersebut:
Menghapus dengan antivirus di komputer lain
Dengan melepaskan hardisk komputer yang telah terinfeksi virus kemudian dipasangkan ke komputer lain yang memilki antivirus yang terbaru atau setidaknya mampu mengenali virus di sistem yang telah terinfeksi. Lakukan full scanning pada hardisk sistem yang terinfeksi dan hapus semua virus yang ditemukan. Setelah selesai hardisk tersebut sudah dapat dipasang kembali dikomputer dan jalankan sistem seperti biasa. Lakukan pemeriksaan kembali apakah komputer masih menunjukkan gejala yang sama saat terkena virus. Cara ini ampuh membersihkan virus sepanjang antivirus di komputer lain tersebut dapat mengenali dan menghapus virus di hardisk yang terinfeksi. Namun virus masih meninggalkan jejak berupa autorun atau startup yang tidak berfungsi. Jejak ini terkadang memunculkan pesan error yang tidak berbahaya namun mungkin sedikit mengganggu.
Menghapus dengan sistem operasi lain
Pada laptop atau komputer yang tidak dapat dilepas harddisknya maka cara lain adalah menjalankan sistem operasi lain yang tidak terinfeksi virus dan melakukan full scan terhadap seluruh harddisk. Biasanya ada beberpa pengguna yang menggunakan dual OS seperti Linux dan Windows atau Windows XP dan Windows Vista dsb. Selain itu bisa juga menggunakan LiveCD atau OS Portable seperti Knoopix dan Windows PE ( Windows yang telah diminimazed dan dapat dibooting dari media penyimpanan portable seperti flash disk atau CD.) lalu lakukan full scanning dengan antivirus terbaru. Efektifnya sama dengan menghapus virus dengan antivirus di komputer lain contoh diatas. Virus terkadang masih meninggalkan jejak tidak berbahaya.
Menghapus secara manual
Bila anda kesulitan melakukan hal diatas masih ada cara lain yaitu dengan cara manual. Langkah-langkah tersebut adalah:
1.    Matikan process yang dijalankan oleh virus. Virus yang aktif pasti memiliki process yang berjalan pada sistem. Process ini biasanya memantau aktifitas sistem dan melakukan aksinya bila ada kejadian tertentu yang dikenali virus tersebut. Contohnya pada saat kita memasang flash disk, process virus akan mengenali aksi tersebut dan menginfeksi flash disk dengan virus yang sama. Proses ini harusnya bisa dilihat dari task manager yang bisa diaktifkan dengan tombol Ctrl + Alt + Del namun terkadang virus akan memblokir aksi ini dengan melakukan log off, menutup window Task Manager, atau restart sistem. Cara lain adalah menggunakan tool lain untuk melihat dan mematikan proses virus. Saya biasa menggunakan Process Explorer dari http://www.sysinternals.com/ . Dengan tool ini anda bisa mematikan process yang dianggap virus. Pada saat mematikan proses milik virus perlu diperhatikan terkadang proses milik virus terdiri atas lebih dari 1 proses yang saling memantau. Bila 1 proses dimatikan maka proses tsb akan dihidupkan lagi dengan proses lainnya. Karena itu mematikan process virus harus dengan cepat sebelum proses yang dimatikan dihidupkan lagi oleh proses lainnya. Kenali terlebih dahulu proses yang dianggap virus lalu matikan semuanya dengan cepat. Biasanya virus menyamar menyerupai proses windows tapi tentu ada bedanya seperti IExplorer.exe yang meniru Explorer.exe. Berikut adalah proses windows yang bisa dijadikan referensi proses yang dikategorikan aman:
2.    C:\WINDOWS\system32\smss.exe
3.    C:\WINDOWS\system32\csrss.exe
4.    C:\WINDOWS\system32\winlogon.exe
5.    C:\WINDOWS\system32\services.exe
6.    C:\WINDOWS\system32\svchost.exe
7.    C:\WINDOWS\system32\lsass.exe
C:\WINDOWS\Explorer.exe
Selain process explorer anda bisa menggunakan tools lainnya yang mungkin lebih mudah dan bisa menghapus process sekaligus. Contoh lain adalah HijackFree. Anda bisa mencari di google tools sejenis.
8.    Setelah proses mematikan virus berhasil lakukan pengembalian nilai default parameter sistem yang digunakan virus untuk mengaktifkan dirinya dan memblokir usaha menghapus dirinya. Parameter tersebut berada pada registry windows yang bisa di reset dengan nilai defaultnya. Simpan file berikut dengan nama apa saja dengan extention file .reg. Kemudian eksekusi file tersebut dengan mengklik 2 kali. Bila ada konfirmasi anda bisa menjawab Yes/Ok. Berikut file registry tersebut:
9.    Windows Registry Editor Version 5.00
10.    [HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced]
11.    "Hidden"=dword:00000000
12.    "SuperHidden"=dword:00000000
13.    "ShowSuperHidden"=dword:00000000
14.   
15.    [HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ControlSet001\Control\SafeBoot]
16.    "AlternateShell"="Cmd.exe"
17.    [HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ControlSet002\Control\SafeBoot]
18.    "AlternateShell"="Cmd.exe"
19.    [HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SafeBoot]
20.    "AlternateShell"="Cmd.exe"
21.   
22.    [HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon]
23.    "Shell"="Explorer.exe"
24.    "Userinit"="C:\WINDOWS\system32\userinit.exe,"
25.   
26.    [HKEY_CLASSES_ROOT\regfile\shell\open\command]
27.    @="regedit.exe \"%1\""
28.   
29.    [HKEY_CLASSES_ROOT\scrfile\shell\open\command]
30.    @="\"%1\" %*"
31.   
32.    [HKEY_CLASSES_ROOT\piffile\shell\open\command]
33.    @="\"%1\" %*"
34.    [HKEY_CLASSES_ROOT\comfile\shell\open\command]
35.    @="\"%1\" %*"
36.    [HKEY_CLASSES_ROOT\exefile\shell\open\command]
@="\"%1\" %*"
File registry diatas akan membuka blokir regedit, mencegah virus mencangkokkan dirinya pada sistem, dan reset parameter lain untuk mencegah virus jalan lagi.
37.    Setelah proses virus dimatikan dan parameter sistem di reset. Cegah virus aktif kembali dengan menghapus entry virus pada autorun dan startup Windows. Bisa menggunakan tool bawaan windows MSConfig atau mengedit langsung pada registry dengan Regedit. Untuk lebih mudahnya gunakan tools pihak ketiga seperti autoruns dari http://www.sysinternals.com untuk menghapus entry autorun dan startup milik virus tsb. Jangan lupa periksa folder StartUp pada menu Start Menu -> Programs -> Startup dan pastikan tidak ada entry virus tsb.
38.    Download antivirus terbaru dan lakukan full scanning pada sistem agar antivirus memeriksa keseluruhan sistem dan menghapus semua virus yang ditemukan. Saya menyarankan avira yang bisa didownload dari http://www.free-av.com karena sifatnya free dan scanner virus yang sama tangguhnya dengan antivirus komersil seperti Symantec atau Kaspersky.
39.    Sebelum restart pastikan anda tidak melewatkan virus baik dari proces atau autorun dan startup sistem. Karena bila tidak maka pada saat restart maka sistem akan kembali seperti pada saat terinfeksi virus dan sia-sia semua langkah yang anda lakukan sebelumnya.
40.    Setelah restart periksa kembali komputer anda dan perhatikan apakah gejala yang muncul pada saat komputer terinfeksi masih ada atau tidak. Bila ada maka anda terlewat beberpa autorun virus atau reset parameter sistem diatas tidak berhasil. Lakukan langkah diatas dan periksa lebih cermat tiap langkah anda sebelum melakukan restart sistem.
Itulah langkah-langkah penghapusan virus pada sistem Windows XP. Untuk mencegah virus datang kembali sebaiknya anda rajin update antivirus atau memasang aplikasi pencegah seperti WinPooch atau Comodo Firewall yang akan memperingatkan pengguna bila ada program lain yang akan memodifikasi sistem. Jadi walaupun virus tersebut tidak dikenali akan tetapi sebelum masuk maka pengguna akan diperingatkan oleh aplikasi pencegah. Bila anda mengenali program yang hendak mengakses sistem anda maka anda bisa mengijinkan akses tersebut namun bila tidak sebaiknya tolak dan blokir akses tersebut karena ada kemungkinan program tersebut adalah virus.
Berhati-hati pada saat membuka flash disk. Jangan membuka flash disk dengan klik 2 kali. Buka dengan klik kanan lalu pilih menu Open agar fitur autoplay pada flash disk tidak menjalankan virus secara ototmatis. Jangan lupa perhatikan file yang anda buka. Walaupun iconnya sama perhatikan bahwa file yang anda buka buka tipe application atau program. Pastikan file word adalah betul-betul word dan folder betul-betul folder bisa dengan melihat detail atau properties dari file tsb. Semoga artikel ini membantu dan mencegah anda terinfeksi virus komputer.

cara setting koneksi internet

                                      Cara Setting Koneksi Internet Supaya Lebih Cepat

Pada dasarnya OS windows sudah membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth yang seharusnya bisa maksimal, so.. jka anda ingin menambah bandwidth internet supaya koneksinya terasa lebih cepat dan kencang bisa dengan cara mengurangi atau mengosongkan batasan bandwidth tersebut supaya pada Windows. kita bisa maksimal dalam menggunakan bandwidth yang sudah ada.Ikuti petunjuknya seperti dibawah ini :
1. Klik Start
2. Klik Run
3. Ketik gpedit.msc
4. kemudian klik Ok
5. Setelah masuk klik Administrative Templates
6. kemudian Klik Network
7. setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
8. kemudian klik Limit Reservable Bandwidth
9. Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable
10. Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0
11. Klik Apply,ok
12. Kemudian keluar dan Restart komputer
Sekarang Compie kamu akan terasa lebih cepat koneksinya
#Gunakan DNS dari OpenDNS untuk koneksi internet yang lebih cepat dan lebih aman.
1. Klik Start
2. Klik Control Panel
3. Pilih Network & Internet Connection
4. Klik Network Connection
5. Klik Kanan Local Area Connection pilih Properties
6. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Klik Properties
7. Klik Use Following DNS Server
8. Isi Preferred DNS Server dengan angka : 208.67.222.222
9. Isi Alternate DNS Server dengan angka : 208.67.220.220
10. Kemudian Klik OK
Ketika browsing di internet Anda pelan? Walau koneksi internet Anda sudah cepat atau di atas 512kbps
Mungkin tips ini bisa membantu Anda mempercepat akses internet dan browsing di internet…
Cara berikut ini dapat dilakukan untuk mempercepat browsing ketika berada di dalam jaringan computer….
1. Hapus Shortcut yang ada di [My Network Places].
2. Ganti registry untuk share folder di remote computer yang tidak bekerja secara otomatis dengan menambahkan di [My Network Places] ketika membuka dokumen share folder.
- Klik [Start] > [Run] > ketika [Regedit]
- Buka folder registry [HKEY_Current_User] > [Software] > [Microsoft] > [Windows] > [CurrentVersion] > [Policies] > [Explorer]
- Buat [DWORD] baru dengan nama [NoRecentDocsNetHood] dengan value data 1.
- Anda juga harus melihat [UseDesktopIniChace] dengan nilai 1 pada folder registry [HKEY_Current_User] > [Software] > [Microsost] > [Windows] > [CurrentVersion] > [Policies] > [Explorer].
3. Untuk menambahkan jumlah data pada satu waktu untuk dikirim ke client, anda harus merubah registry di computer anda dengan share direktori berikut,
- Buka registry folder: [HKEY_Local_Machine] > [System] > [CurrentControlSet] > [Service] > [LanmanServer] < [Parameters] - Buat [DWORD] baru dengan nama [SizRegBuf] dengan nilai hex [FFFF] 4. Restart komputer anda B. Memperbaiki Browsing yang lambat di semua Windows
Apa bila proses browsing terasa lambat, hapus registry berikut:
1. Klik [Start] ketik [regedit]
2. Buka folder registry: [HKEY_Local_Machine] > [Software] > [Microsoft] > [Windows] > [CurrentVersion] > [Explorer] > [RemoteComputer] > [NamaSpace] > [(D6277990-4C6A-8D87-00AA0060F5BF)].
3. Klik kanan pada registry di atas kemudian klik Delete.
4. Restart computer
Salah satu cara sederhana untuk memeriksa koneksi internet pada komputer bersistem operasi Windows, adalah dengan menggunakan utiliti ping. Cukup melalui menu [Start] > [Run], dan dengan mengetikkan ping dan alamat situs yang dituju (sebagai contoh, ping www.google.com), maka akan muncul sederetan informasi yang menjadi indikator putus atau tidaknya koneksi internet.
Lazimnya sebuah “kebiasaan”, tanpa disadari pengguna internet cukup sering mengetikkan perintah tersebut secara berulang-ulang, sekadar untuk memeriksa koneksi internet atau jaringan.
Dengan langkah-langkah yang akan dijelaskan berikut ini, pengecekan koneksi internet bisa dipersingkat menjadi satu klik saja:
1. Buka Notepad. Klik [Start] > [All Programs] > [Accessories] > [Notepad], atau lewat [Start] > [Run] dan ketikkan notepad, lalu tekan [Enter], atau klik [OK].
2. Ketikkan perintah seperti berikut ini di Notepad::
@echo off
cls
echo Cek Koneksi Internet.
echo Tekan tombol Ctrl+C 2x untuk mengakhiri.
ping www.google.com-t
3. Perlu diperhatikan bahwa alamat situs seperti pada baris terakhir di atas 9www.google.com) dapat diganti dengan situs lainnya sebagai rujukan. Setelah selesai, simpan file tersebut. Klik [File] > [Save as], lalu pada pilihan Save in, pilihlah folder sistem Windows. Biasanya ini terletak di C:\Windows\System32. Ini untuk menjaga agar file tersebut dapat diakses dari manapun, dan terhindar dari segala perubahan karena ketidaksengajaan (misalnya, karena terhapus, terseret ke folder lain dan semacamnya).
4. Simpanlah -sebagai contoh- dengan nama cek.bat. Untuk memastikan bahwa ekstensinya adalah BAT (Batch Files), bukan TXT (Text Files), maka pada isian File Name, ketikkan “cek.bat” (dengan tanda kutip ganda). Klik [Save].
5. Untuk mengujinya, klik menu [Start] > [Run], lalu ketikkan cek dan tekan [Enter]. Jika muncul tampilan Reply from dan seterusnya maka Internet sedang terkoneksi. Namun jika muncul pesan Request time out dan semacamnya maka koneksi Internet sedang terputus. Untuk mengakhirinya, cukup tekan tombol [Ctrl] + [C] dua kali, persis seperti yang dinyatakan dalam tampilan awal aplikasi tersebut.
6. Berikutnya akan dilakukan pengaturan pada Quick Launch Toolbar supaya file cek.bat dapat langsung dipanggil dengan satu kali klik saja. Jika toolbar tersebut belum muncul di samping kanan menu Start, maka klik kanan pada [Taskbar] > [Properties}, dan beri tanda centang pada [Show Quick Launch} untuk memunculkannya. Akhiri dengan klik [OK].
7. Langkah selanjutnya adalah membuat shortcut untuk memanggil file cek.bat di Quick Launch Toolbar. Buka Windows Explorer. Klik kanan pada Start lalu pilih Explore. Arahkan pada folder penyimpanan file cek.bat tadi, dalam contoh ini, C:\Windows\System32. Temukan file cek.bat. Klik kanan padanya, seret dan jatuhkanlah pada Quick Launch Toolbar. Pada menu yang muncul, pilihlah [Create Shortcuts Here].
8. Untuk memberikan tampilan yang lebih informatif, ada baiknya ikon untuk shortcut tersebut diganti. Klik kanan pada ikon lalu pilih [Properties] > [Change Icon]. Klik [OK] jika muncul sebuah pesan peringatan. Pilihlah salah satu gambar icon pengganti, lalu klik [OK].
9. Lanjutkan dengan mengganti nama shortcut untuk file cek.bat tersebut. Klikkanan pada icon lalu pilih Rename. Ketikkan, sebagai contoh, Cek Koneksi Internet.
Selesailah sudah langkah-langkah pembuatan shortcut untuk pengecekan koneksi internet. Mulai saat ini, untuk memeriksa putus tidaknya koneksi internet, maka cukup sekali klik saja pada icon Cek Koneksi Internet di Quick Launch Toolbar.
Dengan cara yang sama, langkah-langkah di atas dapat diterapkan pula untuk membuat shortcut pengecekan koneksi jaringan lokal (LAN). Sehingga perintah ping sebagaimana dalam baris ke-5:
ping www.google.com-t
dapat diganti menjadi alamat IP dari komputer server yang menjadi gateway untuk koneksi internet, misalnya:
ping 192.168.1-t
Sehingga dengan penambahan fasilitas pengecekan koneksi LAN tersebut, maka akan membantu diagnosa masalah koneksi jaringan maupun internet secara keseluruhan.
Sebagai penutup, jika Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai perintah ping tersebut, ketikkanlah perintah berikut ini pada Command Prompting/?.

Kalau mau internet gak putus - putus, anda harus memakai software Anti NetCut...
Fungsi dari software ini adalah untuk menstabilkan koneksi internet anda yang sering putus - putus jika anda tertarik anda bisa mendownloadnya disini ketika anda telah selesai mendownload file nya berukuran 2.14 MB anda harus menginstalnya terlebih dahulu. Ketika anda sudah selesai anda bisa menggunakannya dan dijamin 80 % koneksi anda tidak akan putus - putus lagi saat anda melakukan browsing...
Selamat Mencoba...

Senin, 23 Januari 2012

syawal mayar: makalah muisma

syawal mayar: makalah muisma: Makalah Disus...

tugas muisma

Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata pelajaran pendidikan jasmani













      Di susun                                                    
                                                                                     o

                                                                                      L

                                                                                     E

                                                                                      H

Nama                :    MUHARRAM  ISMAIL  MAYAR   
Kelas    :             
Semester    :        

KATA  PENGANTAR

   Assalammualaikum  Warahmatullahhi  Wabarakatuh puji syukur penyususn panjatkan kehadirat ALLAH  S.W.T atas berkat dan rahmat- Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini terdiri atas BAB I sampai BAB III yang masing – masing BAB membahas tentang SEJARAH BOLA VOLLY dan  SEPAK BOLA . Namun pada bab pertama penyususn membahas secara garis besar tentang  SEJARAH BOLA VOLLY  dan SEPAK BOLA . pembuatan makalah ini adalah salah satu tugas mata pelajaran penjaskes.  puji syukur dalam penulis makalah ini mendapat dukungan dan bantuan dari teman – teman sehingga makalah ini dapat diselesaikan atas bantuan dan dukungannya penyusun menucapkan banyak terima kasih.
    Penyusun menyadari  bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, karena itu penyusun mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Besar harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca umumnya.





                                                                                                           kalabahi, 23 januari 2012

                                                                                                           Penyusun




   

Daftar Isi

HALAMAN  JUDUL ...................................................................................................................  I
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... II
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................III
BAB I           :   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .............................................................................................  1
B.    Tujuan ..........................................................................................................  1
C.    Manfaat  ............................................................................................... ........2
BAB II         :   PEMBAHASAN  ( SEJARAH SEPAK BOLA dan BOLA VOLY )

A.    SEJARAH BOLA VOLY .......................... ........................................................... 3
1.    Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia
B.    SARANA PERMAINAN BOLA VOLY... ................................................................4
1.    Ukuran lapangan bola voli
2.    Ukuran net/ Jaring
3.    Ukuran  bola

C.    TEKNIK DASAR BOLA VOLY  ........................ ..................................................4
1.    Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing.
2.    Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis
3.    Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash

D.    SEJARAH SEPAAK BOLA  ...........................................................................................9
1.    Sejarah sepak bola
2.    Peraturan – peraturan sepak bola

BAB III       :    PENUTUP
Kesimpulan dan Saran ...................................................................................  16

DAFTAR  PUSTAKA ...................................................................................................................... 17
BABI
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
sejarah Sepak Bola – Permainan sepak bola adalah salah satu olah raga yang mendunia. Laki-laki, perempuan, anak-anak bahkan kakek semuanya mencintai sepak bola. Banyak dari mereka berasumsi bahwa awal mula sejarah sepak bola berasal dari inggris, tapi ternyata sejarah mencatat bahwa permainan sepak bola sudah ada sejak 3000 tahun yang silam di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda. Akan tetapi berbicara sejarah awal mula munculnya sepak bola hingga sampai saat ini masih mengundang perdebatan. Karena ada beberapa document yang menjelaskan permainan sepak bola sudah ada sejak masa romawi dan lain sebagainya. Namun secara resmi awal mula permainan sepak bola lahir dari daratan cina, hal tersebut dinyatakan oleh FIFA sebagai badan sepak bola dunia, yaitu berawal dari permainan masyarakat cina pada abad ke-2 sampai abad ke-3 sebelum masehi, dimana olah raga ini dikenal dengan nama “thu-shu”. Dalam document lain sejarah sepak bola datangnya dari negeri jepang, sejak abad ke-8 masyarakat jepang telah mengenal permainan sepak bola. Dari berbagai pernyataan tentang asal usul sejarah olah raga sepak bola tersebut yang jelas dari dulu hingga sekarang permainan sepak bola dimainkan oleh dua tim, dimana masing-masing tim beranggotakan sebelas orang.
Dalam permainan sepak bola terdapat berbagai peraturan, tujuan permainan, taktik permainan dan lain sebagainya.

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya di kaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan di terbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Melihat dari perkembangan Bola voli di dunia yang kian merebak selayak dan seyogya nya pula kita sebagai generasi bangsa harus mengetahui beberapa olah raga yang sekarang menjadi salah satu tumpuan Indonesia yaitu diantara sekian banyak olahraga yang diminati di Indonesia dan Bola voli bahkan sudah mendemam ke seluruh plosok dan tidak ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita harus menanamkan pada peserta didik kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli serta sejarah singkat Bola Voli.

B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :                        
1.     Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.yaitu salah satunya Olahraga Bola voli
2.    Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.di bidang bola voli.
3.    Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar dalam Bermain Bola voli
4.    Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, terutama di bidang Bola voli.
5.    Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis dalam Beramain Bola voli.
6.    Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.


 C. Manfaat
      Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para peserta didik sekaligus dapat membangun Indonesia yang tangguh dibidang ke Olahragaan terutama dibidang olahraga Bola voli










BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BOLA VOLI
Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya.Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belandasendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untukwanitanya. Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah : UniSovyet, Jepang, Brazil, Bulagaria, .  Kuba, Yunani dan, Polandia.
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.



B. SARANA  PERMAINAN BOLA VOLI
1. Gambar lapangan bola voli





a. Ukuran lapangan bola voli
1.   Panjang Lapangan : 18 m
2.   Lebar Lapangan : 9 m
                          3.   Lebar Garis : 5 cm

       b. Net/ Jaring
1.  Panjang Net : 9,5 m
2.  Lebar Net : 1 m
3.  Mata Jaring : 10 cm
4.  Tinggi tiang Putera : 2,43 m
5.  Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
6.  Antene rood line : 10 cm
7.  Tinggi/panjang antene : 1,80 m
8.  Garis tengah diameter : 1 cm

       c.   Bola
              1.  Keliling : 65-67 cm
              2.  Berat bola : 250-280 gram
              3.  Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
              4.  Jalur bola : 12-18 jalur

C. TEKNIK DASAR BOLA VOLI
1.     Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing

a.    Passing Bawah

1.    Pemain melakukan sikap siap.
2.    Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
3.    Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º.
4.    Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
5.    Kembali kepada sikap siap.

b.     Macam-macam passing bawah :

1.    Pass Bawah dua Tangan
2.    Pass Bawah Satu Tangan
3.    Pass Bawah Bergulir Kesamping
4.    Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5.    Pass Bawah Meluncur Kedepan

c.    Passing Atas
   Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.

1.    Pemain melakukan sikap siap.
2.    Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
3.    Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
4.    Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
5.    Kembali kepada sikap siap.

d.    Macam-macam passing atas :
1.    Pass Atas Normal
2.    Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3.    Pass Atas Bergulir Kesamping
4.    Pass Atas Meloncat

2.    Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis

1.    Underhand Service
  Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.
Macam-macam Underhand Service

1.    Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
2.    Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
3.    Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
4.    Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2.    Overhead Service

Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.


   
  Macam-macam Overhead Service

1.    Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
2.    Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
3.    Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
4.    Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3.    Floating Service

1.    Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.   
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan
2.     Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan  dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
4.    Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :

1.    Dapat menjatuhkan mental lawan
2.    Mempersulit lawan untuk membangun serangan
3.    Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
4.    Memudahkan kerja defender
Teknik Jump Serve :
      
1.    Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.   
2.    Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
3.      Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
4.    Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
5.    Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
6.    Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah-patah.   
         
3.    Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash

Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat.

1.    Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
2.    Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
3.    Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
4.    Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.


5.    Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Macam- macam  Teknik Smash

1.    Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2.    Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

3.    Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4.    Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5.    Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6.    Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

7.    Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8.    Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9.    Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10.    Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.

D. SEJARAH SEPAK BOLA
Menurut Bill Muray, pakar sejarah sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, sepak bola sudah dimainkan sejak awal Masehi. Saat itu, orang-orang di era Mesir Kuno sudah mengenal permainan membawa dan menendang bola yang dibuat dari buntalan kain linen. Sejarah Yunani Purba juga mencatat ada sebuah permainan yang disebut episcuro, permainan menggunakan bola. Bukti itu tergambar pada relief-relief di dinding museum yang melukiskan anak muda memegang bola bulat dan memainkannya dengan paha.

  
Sepak bola juga disebut-sebut berasal dari daratan Cina. Dalam sebuah dokumen militer disebutkan, sejak 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, orang-orang sudah memainkan permainan bola yang disebut tsu chu. Tsu mempunyai arti "menerjang bola dengan kaki". Sedangkan chu, berarti "bola dari kulit dan ada isinya". Mereka bermain bola yang terbuat dari kulit binatang dengan cara menendang dan menggiringnya ke sebuah jaring yang dibentangkan pada dua tiang.

Jepang pun tidak mau ketinggalan. Sejak abad ke-8, konon masyarakatnya sudah mengenal permainan ini. Mereka menyebutnya sebagai Kemari. Bolanya terbuat dari kulit kijang berisi udara.

Yang menarik, ada legenda pada abad pertengahan. Konon saat itu, seluruh desa mengikuti satu permainan bola. Bola yang terbuat dari tengkorak, ditendang satu diantara warga ke arah desa tetangga. Kemudian, oleh si penerima bola di desa itu, bola dilanjutkan ditendang ke desa selanjutnya.

1.    Sejarah Sepak Bola

Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.
Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.
Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.
Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.
Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.
2.    Peraturan-peraturan
3.    PERATURAN 13 – Tendangan Bebas
4.    Tendangan bebas terbagi dua yaitu langsung atau tidak langsung. Untuk tendangan bebas langsung atau tidak langsung. Bola harus dalam keadaan berhenti ketika tendangan bebas (akan) dilakukan dan penendang bola tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum di sentuh oleh pemain lainnya.
5.    Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang lawan, sebuah gol disahkan
•    Jika bola pada tendangan bebas langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang sendiri, diberikan tendangan sudut kepada tim lawan.
6.    Isyarat
Wasit memberikan isyarat tendanganbebas tidak langsung dengan mengangkat tangannya di atas kepalanya. Ia mempertahankan tangannya dalam posisi tersebut sampai tendangan dilakukan dan bola telah menyentuh pemain lain atau bola keluar dari lapangan permainan.
7.    Bola masuk gawang
Sebuah gol dari tendangan tidak langsung disahkan apabila bola dimainkan oleh pemain lain sebelum bola tersebut masuk ke gawang.
•    Jika bola pada tendangan bebas tidak langsung ditendang langsung masuk ke gawang lawan, tendangan gawang(goal kick) diberikan.
•    Jika bola pada tendangan bebas tidak langsung ditendang langsung masuk kedalam gawang sendiri,ia diberikan tendangan sudut kepada tim lawan.
8.    Tendangan bebas langsung atau tidak langsung kepada tim yang bertahan :
•    Seluruh pemain lawan harus berada pada jarak 9,15 meter (10 yard) dari bola;
•    Seluruh pemain lawan tetap berada di luar daerah pinalti sampai bola dalam permainan;
•    Bola dalam permainan


9.    Ukuran Lapangan



10.    PERATURAN 14 – Tendangan Pinalti
Sebuah tendangan pinalti dijatuhkan terhadap tim yang melakukan salah satu dari sepuluh pelanggaran yang dihukum dengan tendangan bebas langsung, dan pelanggaran tersebut dilakukan didalam daerah pinaltinya sendiri pada saat bola masih dalam permainan.
Gol dapat langsung tercipta dari sebuah tendangan pinalti.
Waktu tambahan dapat diberikan untuk tendangan pinalti yang dilaksanakan pada akhir tiap-tiap babak atau pada akhir babak perpanjangan waktu.
Apabila tendangan pinalti dilakukan selama waktu permainan normal, atau diberikan tambahan waktu meskipun babak pertama atau keseluruhan waktu pertandinagn telah selesai untuk melaksanakan hukuman berupa tendangan pinalti atau pengulangan pelaksanaan tendangan pinalti, gol disahkamn, walupun sebelum melewati kedua tiang gawang dan di bawah mistar gawang:
•    Bola menyentuh salah satu atau kedua tiang gawang dan/atau mistar gawang dan/atau kiper.
11.    Peraturan 15 – Lemparan ke Dalam
Lemparan ke dalam adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Sebuah gol tidak dapat disahkan langsung dari lemparan ke dalam. Lemparan ke dalam diberikan :
•    Bila bola sepenuhnya melewati garis samping, baik menggelinding di tanah maupun melayang di udara.
•    Dilakukan dari titik di mana bola melewati garis samping.
•    Diberikan kepada lawan dari pemain yang terakhir menyentuh bola.
12.    Peraturan 16-Tendangan Gawang
Tendangan gawang adalah salah satu cara untuk memulai kembali permainan. Gol yang tercipta dari tendangan gawang langsung ke gawang lawan dinyatakan sah.
Tendangan gawang diberikan apabila:
•    Seluruh bagian bola yang ditendang/disentuh oleh pemain dari tim tang menyerang, melewati garis gawang, baik menggelinding di tanah maupun melayang di udara, dan sesuai dengan peraturan Permainan 10 kejadian tersebut bukan merupakan gol.
13.    Peraturan 17-Tendangan Sudut
Tendangan sudut adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Gol yang tercipta langsung dari suatu tendangan sudut dianggap sah tetapi hanya terhadap gawang tim lawan. Tendangan sudut diberikan, apabila:
•    Seluruh bagian bola yang di tending/disentuh oleh pemain dari tim yang bertahan, melewati garis gawang, baik menggelinding di tanah maupun melayang diudara, dan sesuai dengan Peraturan 10 kejadin tersebut bukan merupan gol.
14.    Macam-macam Pelanggaran Dalam Sepak Bola
-hands ball
-tekel keras
-mendorong
-off-side
-protes keras terhadap wasit/hakim garis
-mengangkat kaki terlalu tinggi ( saat duel )
-berlama-lama saat bola mati
-pelatih masuk lapangan/protes
-kiper menyentuh bola dengan tangan di luar kotak 16
-kiper menangkap bola back-pass
-memakai aksesoris saat bermain.
15.    Tekhnik Dasar Bermain Sepak Bola
Yang pertama adalah passing, jika seorang pemain tidak memiliki teknik passing yang baik maka akan membuat aliran bola antar pemain akan terhambat. Didalam teknik passing, ada dua cara dalam menggunakannya. Passing dapat dilakukan dengan menggunakan kaki dalam dan kaki luar. Dan teknik ini harus dilatih setiap saat agar akurasi tendangannya tidak meleset dari sasaran
Kedua, dribbling, bagi seorang pemain sepak bola teknik dribling merupakan sebuah kemampuan vital agar dapat melewati lawan dan membuka ruang gerak bagi pemain lain. Dalam teknik dribbling ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan setiap pemain, seorang pemain dapat menggunakan kaki dalam, luar dan atas untuk melakukannya.
Terakhir adalah shooting, teknik ini biasa digunakan seorang pemain untuk dapat mencetak gol kegawang musuh. Apabila sebuah tim menghadapi lawan yang memiliki pertahanan yang solid, maka shooting merupakan jalan satu-satunya bagi sebuah tim untuk dapat menembus pertahanan tersebut.
16.    Taktik/formasi permainan sepak bola
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
1.    4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2.    4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3.    4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan striker tunggal)
4.    4-2-4 (2 sayap)
5.    4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan striker tunggal)
6.    4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2 striker)
7.    4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8.    4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah)
9.    4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1 striker)
10.    4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3 striker tengah)
11.    4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
12.    3-4-3 (dengan winger)
13.    3-5-2 (dengan libero/sweeper)
14.    3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
15.    3-6-1
16.    5-4-1
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.
17.    Ukuran Bola
Ukuran: 68-70 cm Keliling:10 cm Berat: 410-450 gram Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
18.    Jumlah Orang Dalam Permainan Sepak Bola
Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang,Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4, Jumlah pemain cadangan maksimal: 12, Jumlah wasit: 1, Jumlah hakim garis: 2-4, Batas jumlah pergantian pemain: paling banyak sesuai jumlah pemain cadangan
19.    Perlengkapan Pemain
Kaos bernomor (sejak tahun 1954), Celana pendek, Kaos kaki, Pelindung tulang kering, Alas kaki bersolkan karet.
20.    Lama Permainan
Lama normal: 2x45 menit, Lama istiharat: 15 menit, Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit, Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai, Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan, Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit















   










BAB III
PENUTUP







A.    KESIMPULAN

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, peserta didik mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

B.    SARAN-SARAN

Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.


DAFTAR    PUSTAKA